Polres Kuningan Polda Jabar – Senin pagi, 19 Mei 2025, Kapolsek Garawangi AKP Dede Kusnadi melaksanakan tugas mulia sebagai pembina upacara di SMA Negeri 1 Garawangi, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan penguatan kepada para siswa agar terhindar dari perilaku yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban. Dalam amanatnya, AKP Dede Kusnadi menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga ketertiban sosial dan menjauhi kenakalan remaja.
Dalam sambutannya, Kapolsek mengingatkan para siswa agar tidak terlibat dalam kelompok yang berpotensi melakukan tindakan kriminal, seperti geng motor dan tawuran. Ia menjelaskan secara gamblang konsekuensi hukum yang akan diterima oleh pelaku tawuran maupun anggota geng motor yang melanggar aturan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pelajar akan risiko dan dampak buruk dari perilaku tersebut.
Selain itu, AKP Dede Kusnadi menegaskan pentingnya tata tertib berlalu lintas, khususnya penggunaan helm yang sesuai standar serta larangan menggunakan knalpot bising atau brong. Pesan ini disampaikan sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah dan jalanan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. Kepatuhan terhadap aturan lalu lintas juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang harus dijalankan sejak dini.
Kapolsek Garawangi juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba, minuman keras, dan obat-obatan terlarang lainnya. Ia memberikan pemahaman mendalam tentang dampak negatif zat-zat tersebut bagi kesehatan dan masa depan generasi muda. Dalam hal ini, siswa didorong untuk berani menolak dan melaporkan apabila mengetahui adanya peredaran narkoba di lingkungan sekitar, demi menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan sekolah serta masyarakat.
Tak kalah penting, AKP Dede Kusnadi mengimbau para siswa untuk bijak dalam bermedia sosial dengan berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan menghindari penyebaran berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan. Ia juga menegaskan larangan keras terhadap tindakan bullying, baik sebagai korban maupun pelaku, dengan harapan tercipta suasana sekolah yang harmonis dan penuh rasa saling menghargai. Kegiatan ini diakhiri dengan semangat baru dari para siswa untuk berperilaku positif demi masa depan yang cerah.